Friday, 18 April 2014

Pembesaran Kelenjar Getah Bening


                 Kelenjar getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Bisa  terdapat di sekitar leher, belakang kepala, ,dagu dan beberapa tempat lainnya. Seringkali timbul benjolan-benjolan di daerah tempat kelenjar getah bening berada dan seringkali pula hal itu menimbulkan kecemasan baik pada pasien, ataupun orang tua pasien. Banyak pihak bahkan dokter menganggap hal itu normal. Meski jarang pada beberapa kasus merupakan suatu gejala penyakit lainnya seperti infeksi kronis atau keganasan. Seringkali terjadi pembesaran kelenjar tersebut terjadi overdiagnosis sebagai tuberkulosis, padahal tidak menderita penyakit tersebut. Juga seringkali terjadi overtreatmen diberi antibiotika padahal penyebab pembesaran KGB paling sering adalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri tidak memerlukan pemberian antibiotika.


Kelenjar getah bening (KGB)

- Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat.
- Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.
- KGB dilewati aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease). Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB

Penyebab

Infeksi.
Pembengkakan kelenjar getah bening terjadi akibat perlawanan tubuh terhadap infeksi, misalnya pilek, gigitan serangga atau luka.  Penyebab lainnya :
  • Infeksi bakteri :
    Radang tenggorokan.
    Abses (seperti jerawat besar bernanah), biasanya terjadi pada folikel rambut yang terinfeksi.
  • Virus :
    Infeksi virus pada kulit (molluscum contagiosum), yang dapat menyebabkan benjolan yang mengkilap.
    Campak, rubella, cacar air dan gondok.
    AIDS.
    Monoculeosis atau cytomegalovirus, yang menyebabkan demam, sakit tenggorokan dan mudah lelah.
Infeksi dapat pula disebabkan oleh :
  • Lyme desease, yang disebarkan oleh kutu, gejalanya ialah pusing, demam dan leher kaku.
  • Sifilis. Infeksi yang menyebar melalui hubungan seks.
Non kanker (yang umumnya tidak berbahaya).
  • Lipoma. Benjolan yang lembut, elastis dan dapat dirasakan di bawah kulit (dapat bergeser jika ditekan).
  • Kista.
  • Nodul tiroid. Kelenjar tiroid yang tumbuh tidak normal atau membesar.
  • Gangguan pada kelenjar liur. Misalnya, batu kelenjar liur, peradangan, infeksi atau tumor.
  • Peradangan kelenjar lemak atau keloid.
- Pembesaran kelenjar getah bening dapat dibedakan menjadi lokal atau umum (generalized). Masing-masing penyebab tidak dapat ditentukan hanya dari pembesaran kelenjar getah bening saja, melainkan dari gejala-gejala lainnya yang menyertai pembesaran kelenjar getah bening. Pembesaran kelenjar getah bening umum didefinisikan sebagai pembesaran kelenjar getah bening pada dua atau lebih daerah.

Penyebab yang paling sering adalah hasil dari proses infeksi dan infeksi yang biasanya terjadi adalah infeksi oleh virus pada saluran pernapasan bagian atas (rinovirus, virus parainfluenza, influenza, respiratory syncytial virus (RSV), coronavirus, adenovirus atau reovirus). Virus lainnya virus ebstein barr, cytomegalovirus, rubela, rubeola, virus varicella-zooster, herpes simpleks virus, coxsackievirus, human immunodeficiency virus. Bakteri pada peradangan KGB (limfadenitis) dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus Grup A atau stafilokokus aureus.
Bakteri anaerob bila berhubungan dengan caries dentis (gigi berlubang) dan penyakit gusi. Difteri, Hemofilus influenza tipe b jarang menyebabkan hal ini. Bartonella henselae, mikrobakterium atipik dan tuberkulosis dan toksoplasma.
Keganasan seperti leukimia, neuroblastoma, rhabdomyosarkoma dan limfoma juga dapat menyebabkan limfadenopati. Penyakit lainnya yang salah satu gejalanya adalah limfadenopati adalah kawasaki, penyakit kolagen, lupus. Obat-obatan juga menyebabkan limfadenopati umum.

-Limfadenopati daerah leher perah dilaporkan setelah imunisasi (DPT,polio atau tifoid).
Lokasi pembesaran kelenjar getah bening Pembesaran kelenjar getah bening pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja. Apabila berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan infeksi oleh mikobakterium, toksoplasma, ebstein barr virus atau citomegalovirus.
Gejala-gejala penyerta (symptoms) Demam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam dan penurunan berat badan mengarahkan kepada infeksi tuberkulosis atau keganasan. Demam yang tidak jelas penyebabnya, rasa lelah dan nyeri sendi meningkatkan kemungkinan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum (serum sickness-ditambah riwayat obat-obatan atau produk darah).
Riwayat penyakit sekarang dan dahulu Adanya peradangan tonsil (amandel) sebelumnya mengarahkan kepada infeksi oleh streptokokus; luka lecet pada wajah atau leher atau tanda-tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi stafilokokus; dan adanya infeksi gigi dan gusi juga dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. Transfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepada citomegalovirus, epstein barr virus atau HIV.
Penggunaan obat-obatan Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan seperti fenitoin dan isoniazid. Obat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, captopril, carbamazepine, cefalosporin, emas, hidralazine, penicilin, pirimetamine, quinidine, sulfonamida, sulindac). Pembesaran karena obat umumnya seluruh tubuh (generalisata)
Paparan terhadap infeksi Paparan/kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh streptokokus, atau tuberkulosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati.
Riwayat perjalanan atau pekerjaan Perjalanan ke daerah-daerah afrika dapat mengakibatkan terkena tripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena tularemia
Tanda dan Gejala

Karakteristik dari kelenjar getah bening KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan.
Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal.
Ukuran : normal bila diameter 0,5cm dan lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal)
Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan
Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan
Penempelan/bergerombol : beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan.
Pembesaran KGB leher bagian posterior (belakang) terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis. Supraklavikula atau KGB leher bagian belakang memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran KGB bagian anterior.
Pembesaran KGB leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh infeksi virus.
Keganasan, obat-obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran KGB generalisata.
Pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, KGB umumnya bilateral (dua sisi-kiri/kiri dan kanan), lunak dan dapat digerakkan. Bila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. Adanya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. Bila limfadenopati disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, KGB keras dan tidak dapat digerakkan (terikat degnan jaringan di bawahnya)
Pada infeksi oleh mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan minguan-bulan, walaupun dapat mendadak, KGB menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah dan terbentuk jembatan-jembatan kulit di atasnya.
Diagnosis banding : Benjolan di leher yang seringkali disalahartikan sebagai pembesaran KGB leher :

Gondongan : pembesaran kelenjar parotits akibat infeksi virus, sudut rahang bawah dapat menghilang karena bengkak
Kista duktus tiroglosus : berada di garis tengah dan bergerak dengan menelan
Kista dermoid : benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi cairan
Hemangioma : kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan berisi jalinan pembuluh darah, berwarna merah atau kebiruan.
Pembesaran KGB dan Alergi

Pembesaran kelenjar KGB seringkali terjadi pafda penderita alergi karena berbagai faktor.

Pada penderita gangguan kulit khususnya kulit sensitif di sekitar leher, kepala, telinga  atau punggung dapat membuat pembesaran nkelenjar disekitar leher dan belakang kepala
Pada penderita alergi seringkali terjadi proses inflamasi di dalam tubuh khsusunya peningkatan aktifitas  limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease).

Pada sebagain besar penderita alergi khsusnya dengan gangguan fungsi saluran cerna seperti GER, dispepsia atau sejenisnya sering mengalami daya tahan tubuh yang menurun. Kondisi seperti itu berdampak seriung mengalami infeksi saluran napas berulang dan berkepanjangan. Bila sering batuk, pilek dan demam berkepanjangan mengakibatkan pembesaran KGB. Bila infeksi saluran hanya sekali-sekasli jarangs ekali menimbulkan pembesaran KGB. Bila pembesaran KGB penyebabnya karena infeksi biasanya penderita sering mengalami infeksi berulang atau mudah sakit. Tetapi selama ini sebagian besar penderita atau dokter seringkali sulit membedakan antara infeksi dan alergi. karena semua gejala batuk, pilek dan bersin dianggap alergi padahal juga seringkali ditimpali adamnya infeksi.

0 comments:

Post a Comment